TAK BERJUDUL
“ Bagaimana kalau kita menari di bawah rintik hujan sore ini? melepas penat sebentar dan menyambut weekend dengan penuh suka cita “
Kataku, aku tak menyukai hujan. Ia membuat basah sekecil apapun tetesan airnya, kedatangannya pun seolah menumpahkan kesedihan yang sudah tak terbendung. Aku tak suka.
Biar ku ganti kalimat pembuka di atas menjadi, “ Bagaimana kalau kita menyimak rintiknya air hujan? sambil duduk berhadapan dan ditemani dua cangkir cappucino hangat yang dipaketkan dengan obrolan tanpa intro terlebih dulu “
Kataku, aku tak menyukai hujan. Ia membuat basah sekecil apapun tetesan airnya, kedatangannya pun seolah menumpahkan kesedihan yang sudah tak terbendung. Aku tak suka.
Biar ku ganti kalimat pembuka di atas menjadi, “ Bagaimana kalau kita menyimak rintiknya air hujan? sambil duduk berhadapan dan ditemani dua cangkir cappucino hangat yang dipaketkan dengan obrolan tanpa intro terlebih dulu “
Aku suka bagian ini;
memandangi tetesan kecil air hujan, sambil kedinginan, lalu menggesek maju mundur kedua telapak tanganku sembari meniup kecil bagian tengahnya.
Tak mesti menari di bawah rintiknya, karena dengan begini kamu tidak di tuntut untuk mengikuti gerak tubuhnya dan menyeiramakan musik yang akan membuat kamu kebingungan. Aku tak suka dibuat bingung. Lagi-lagi, aku tak suka.
Tak mesti menari di bawah rintiknya, karena dengan begini kamu tidak di tuntut untuk mengikuti gerak tubuhnya dan menyeiramakan musik yang akan membuat kamu kebingungan. Aku tak suka dibuat bingung. Lagi-lagi, aku tak suka.
Teguklah cangkir cappucino punyamu, lalu katakan padaku;
Comments
Post a Comment