450 Hari
Satu tahun delapan puluh lima hari hidup berdampingan dengan manusia ini, gak pernah terbayang bakalan hidup satu atap dengan orang asing yang waktu saya kecil gak berkontribusi apa-apa padahal.
Dan ajaibnya, ridhonya Dia bisa menjadi jalan untuk saya masuk surga kalau mati nanti, keren.
Ayah dan ibu gak pernah bilang kalau pernikahan itu akan sangat mudah, tapi dari yang saya lihat dan dengar nampaknya akan sulit, sangat amat.
Karena itu pula mereka gagal. gagal menyatukan isi kepala yang berbeda,
atau mungkin mengerti satu sama lain.
Saya gaktau, biar jadi rahasia mereka.
Tapi saya gakmau gagal, saya mau terus hidup dengan manusia ini, ya meskipun Dia masih sering simpan handuk diatas kasur, atau mbikin dapur kayak habis dijajah belanda. Mberantakan. Ya mungkin disitu kurangnya Dia,
dan masih banyak pula kurangnya saya.
gak ada yang mudah dan gak ada yang mudah.
sulit.
karena itu memohon kepada Sang empunya hati,
tolong buat hati ini seluas semesta, biar yang sulit bisa terlewati.
karena masih luas lahannya, masih panjang jalannya.



Comments
Post a Comment